28
Maret
Kerusakan Komputer Akibat Listrik Tidak Stabil
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman modern seperti sekarang ini kebutuhan manusia akan komputer bertambah dengan pesat, bisa dikatakan manusia sekarang mengalami ketergantungan akan komputer. Seiring dengan itu komputer juga mengalami perkembanagan yang besar, tetapi tampaknya perkembangan dari segi stabilitas tidak secepat perkembangan dari segi yang lain.
Berdasarkan permasalahan tersebut kami membuat karya ilmiah ini untuk mengetahui lebih jauh seberapa besar pengaruh sistem kelistrikan terhadap kinerja dan stabilitas komputer khususnya desktop. Setelah mengambil beberapa referensi yang dilakaukan dengan cara meneliti dari satu persatu sistem dan dua sistem sekaligus untuk mengetahui seberapa banyak hubungannya.
1.2 Maksud
Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini adalah agar para pembaca dapat mengetahui dan mempelajari seberapa pentingnya sistem kelistrikan terhadap kinerja dan stabilitas computer.
1.3 Tujuan
Diharapkan para pembaca dapat melihat masalah dan mencari solusi apabila menemui kerusakan pada komputer mereka akiba listri yang tidak normal.
1.4 Batasan Masalah
Dalam karya ilmiah ini yang akan dibahas mengenai kerusakan apa saja yang terjadi pada komputer akibat arus listrik yang tidak stabil dan bagai mana solusinya
1.5 Landasan Teori
Menurut studi yang dilakukan IBM, rata-rata setiap komputer mengalami gangguan listrik 128 kali setiap bulan, mulai dari kasus listrik padam sampai tegangan listrik tidak stabil, mengakibatkan kerusakan ringan yang tidak terdeteksi sampai komputer mati total.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peranan Listrik Pada Komputer
Listrik merupakan sumber daya utama bagi komputer. Komputer tidak akan bisa digunakan tanpa bantuan sumber daya ini. Keterkaitan hubungan antara listrik dengan komputer membuktikan bahwa komputer sangat bergantung pada listrik. Bagian komputer yang terkait dengan listrik dan berperan sangat penting adalah power supply.
Power Supply berfungsi untuk menyalurkan arus listrik pada komputer. Dalam penggunaannya terhadap komputer, dibutuhkan pengawasan ekstra agar komputer terhindar kerusakan listrik. Kerusakan pada komputer dapat dengan mudah terjadi jika power supply mengalami kerusakan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor yang ada. Baik faktor internal maupun eksternal.
2.2 Kerusakan Listrik Pada Komputer
Power supply turut berperan dalam kinerja komputer karena ia berfungsi sebagai penyalur arus listrik pada komputer. Untuk itu perlu dilakukan analisis efisiensi daya power supply. Alasan menenliti efisensi daya power supply adalah karena power supply yang bagus mempunyai efisiensi yang tinggi dengan kata lain energi listrik yang berubah menjad panas minim, karena panas yang minim suhu kerja piranti elektronik dalam power supply terjaga sehingga memungkinkan power supply bisa beroperasi dalam waktu yang lama tanpa adanya penurunan kinerja dan stabilitas yang berarti.
Power supply yang buruk mempunyai efisiensi yang rendah, yang artinya menghasilkan banyak sekali panas, dan apabila tidak diimbangi dengan pendinginan yang baik maka suhu kerja piranti elektronik dalam power supply tidak terjaga, padahal kebanyakan power supply yang buruk mempunyai sistem pendinginan yang buruk pula, sehingga bisa dipastikan power supply tidak bisa dioperasikan dalam waktu yang lama karena penurunan stabilitas pasti akan terjadi.
Sebenarnya untuk mengetahui efisiensi power supply digunakan alat khusus seperti halnya voltmeter untuk mengetahui nilai tegangan, ampere meter untuk menegetahui nilai arus dan lain sebagainya, tetapi disini peneliti hanya ingin mengetahui, perbandingan efisiensi pada power supply dan mengelompokkan power supply berdasarkan kualitasnya
dalam kinerja dan kestabilan komputer.
Menurut studi yang dilakukan IBM, rata-rata setiap komputer mengalami gangguan listrik 128 kali setiap bulan, mulai dari kasus listrik padam sampai tegangan listrik tidak stabil, mengakibatkan kerusakan ringan yang tidak terdeteksi sampai komputer mati total. Kenyataannya, gangguan listrik adalah faktor terbesar yang mencapai 45,3% dari total penyebab kerusakan komputer dan data hilang.
Setiap tahun memasuki periode November-Maret, jumlah harddisk yang diklaim garansinya rata-rata meningkat 300% dibandingkan periode April-Oktober. Hal ini disebabkan karena periode November – Maret adalah musim hujan, dan kita tahu bahwa setiap memasuki musim hujan, listrik padam dan tegangan listrik turun-naik sangat sering terjadi.
Jadi bisa kita bayangkan, sebuah harddisk yang di dalamnya terdapat heads yang sedang membaca beberapa lapis piringan data yang berputar 7200 (tujuh ribu dua ratus) kali per menit (lebih kencang daripada mobil balap Formula-1) tiba-tiba kehilangan daya karena listrik padam atau tegangan turun drastis – head yang sementara membaca akan “drop” dan menggores piringan data harddisk yang mengakibatkan “physical bad sector” atau tegangan tiba-tiba “meloncat naik” mengakibatkan chipset pcb harddisk hangus. Kerusakan seperti ini sangat kecil kemungkinannya untuk diperbaiki sehingga data yang tersimpan di dalam harddisk akan hilang percuma.
Berikut ini merupakan beberapa macam gangguan listrik pada komputer berikut penjelasannya :
1. Power Failure
Power Failure adalah suatu kejadian dimana power benar-benar hilang/ loss . Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa kejadian diantaranya adanya bencana, powernya down, kelebihan beban, dll. Hal ini menyebabkan pada kerusakan hardware , kehilangan data, system crash secara total.
2. Power SAG
Power sag terjadi saat voltase turun dalam waktu sekejap. Gangguan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti : adanya startup dalam volume yang besar, adanya peralatan yang rusak, power yang tersedia lebih kecil dari yang dibutuhkan / demand. Gangguan seperti ini dapat mengakibatkan kerusakan pada hardware.
3. Power Surge
Power Surge atau dikenal juga dengan istilah Spike terjadi apabila voltase naik diatas 110% dari nominal dalam waktu yang pendek/ sekejap. Terjadi karena beberapa sebab, diantaranya : adanya sebuah alat yang dimatikan, adanya switch. Gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan pada hardware.
4. Undervoltage
Undervoltage dikenal juga dengan istilah BrownOut terjadi saat voltase berkurang dalam beberapa waktu (bisa beberapa menit, bahkan bisa taerjadi dalam beberapa hari lamanya) . Bisa disebabkan karena adanya load yang tinggi atau adanya beban pada saat peak. Hal ini dapat menyebabkan peralatan menjadi rusak/failure.
5. Overvoltage
Overvoltage terjadi jika bertambahnya voltase dalam beberapa waktu lamanya (bisa beberapa menit atau bahkan sampai beberapa hari). Gangguan ini biasanya selalu membuat data hilang atau hardware rusak.
6. Electrical Line Noise
Electrical Line Noise terjadi karena besarnya frequensi waveform yang disebabkan oleh RFI dan EMI . Gangguan ini dapat menyebabkan error pada program/ file,dan kerusakan komponen hardware.
7. Frequency Variation
Frequency Variation merupakan kejadian dimana frekuensi berubah-ubah alias tidak stabil. Gangguan ini dapat menyebabkan hilang data, sistem menjadi crash dan rusaknya peralatan.
8. Switching Transient
Switching Transient terjadi saat voltase turun secara tiba-tiba dalam waktu kisaran beberapa nanosecond /nano detik . Durasi yang terjadi biasanya lebih pendek daripada sebuah spike dan hanya terjadi beberapa nanosecond. Gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan yang terlalu cepat / premature failure.
9. Harmonic Distortion
Harmonic distortion terjadi saat terjadi distorsi daripada waveform yang normal secara umum. Gangguan ini dapat menyebabkan komunikasi error, overheat, dan kerusakan pada hardware. Distorsi ini disebabkan proses arus yang mengalir ke beban tidak mengikuti gelombang sinus tegangan. Atau biasanya disebabkan alat alat yang menggunakan switching dan penyearah,dan yang paling banyak dipergunakan saat ini adalah UPS, VSD atau Inverter.
2.3 Penanggulangan Kerusakan Listrik
Stavolt adalah singkatan dari kata “stabilizer voltage” – alat ini digunakan untuk mencegah kerusakan akibat tegangan listrik yang tidak stabil. Misalnya, jika tegangan listrik tiba-tiba meloncat naik 230V maka stavolt akan menetralisir tegangan tersebut sehingga arus output ke komputer tetap 220V. Seringkali orang salah kaprah, menyebut kotak hitam yang disertakan dalam paket penjualan komputer sebagai “stavolt” padahal sebenarnya alat tersebut tidak lebih dari sebuah regulator untuk menyalakan dan memadamkan aliran listrik tanpa fungsi menetralisir tegangan listrik. Stavolt yang bagus adalah jenis servo motor yang ciri khasnya memiliki jarum indikator tegangan. Kelemahan stavolt: jika listrik padam maka komputer juga akan langsung padam.
UPS singkatan dari “Uninterruptible Power System” kalau diterjemahkan berarti “sistem kelistrikan tak tergoyahkan” juga memiliki fungsi stavolt, yaitu kemampuan menetralisir gangguan akibat tegangan listrik turun-naik. Kelebihan UPS dibandingkan stavolt adalah baterai yang terdapat di dalam unit UPS sehingga jika listrik padam, komputer tidak akan terganggu karena secara automatis UPS akan menggunakan listrik yang telah tersimpan dalam baterai – jadi kita bisa tetap menggunakan komputer dan data yang belum sempat di-save tidak akan hilang. Kelemahan UPS adalah harganya yang masih lumayan mahal, tipe UPS low-end saja masih berharga 3x lipat harga stavolt sehingga kebanyakan pengguna rumahan belum mempertimbangkan untuk membeli UPS.
Jenis-jenis Gangguan Suplai Daya Listrik ke PC
1. Noise
Jika tegangan (voltase) naik/turun tetapi hanya sedikit (persentasenya kecil). Jika standar 220 volt, sekitar 200 – 240 volt itu masih btermasuk dalam kategori noise. Meskipun selisih banyak, biasanya bertahap. Noise yang semacam ini biasa diatasi memakai AVR atau Stavolt. PSU yang bagus mampu mengatasi masalah Noise walopun gak pake AVR di luar PC.
2. Blackout
Jika main power ( listrik PLN atau genset ) tidak bekerja. Fungsi dasar UPS untuk mengatasi Blackout. Dapat dilakukan dengan cara mencabut kabel power UPS-nya dari stop kontak saat komputernya sedang hidup atau menyala. Setelah itu bisa dilihat apakah komputernya mati atau restart.
3. Brownout-Sag
Jika tegangan (voltase) dari main power turun (drop) dan naik lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Drop tegangannya bisa sampai separuh dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Kita kadang bisa mendeteksi adanya Brownout ini ketika lampu di ruangan seperti berkedip. Penyebab Brownout pada umumnya adalah karena ada tambahan beban berat ( heavy load ) di jaringan listrik, misalnya ketika sedang menyalakan mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar. Brownout lebih berpotensi menimbulkan masalah dibanding Blackout.
4. Surge and Spike
Kebalikan dari Brownout / Sag, ini terjadi jika tegangan (voltase) dari main power melonjak dan turun lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Naiknya bisa hingga puluhan kali dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Jadi kalo tegangan normal listrik kita 220 volt, surge ini bisa membuat tegangan melonjak menjadi 2000 volt atau bahkan 10000 volt. Penyebab Surge pada umumnya adalah karena ada berhentinya beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya pada saat mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar dimatikan. Surge juga bisa terjadi ketika main power kembali nyala/hidup setelah terjadinya Blackout. Istilah Spike lebih sering dipakai untuk lonjakan tegangan akibat petir ( lightning strikes ).
Fungsi Dan Kegunaan UPS
• Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama ( listrik PLN atau genset ).
• Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset sebagai pengganti listrik utama.
• Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back-up data dan mengamankan sistem operasi-OS dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.
• Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.
• UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan yang stabil.
• UPS dapat melakukan diagnosa dan managemen terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
• User friendly dan mudah dalam installasi.
• Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan beberapa aksesoris yang diperlukan.
• Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.
• Notifikasi ( pemberitahuan ) jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak –melalui UPS Management.
Komponen-komponen utama dalam UPS :
Baterai
Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenisnikel-cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit.
Rectifier – Penyearah
Penyearah atau Rectifier berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC ( direct current ) atau DC dari suplai listrik utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai.
Inverter
Kebalikan dari penyearah, Inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer.
Transfer Switch
Transfer Switch adalah saklar listrik yang menghubungkan sumber tenaga listrik dari sumber utama ke sebuah sumber cadangan ( UPS ). Saklar ini dapat dioperasikan secara manual atau secara otomatis. AutomaticTransfer Switch – ATS sering dipasang di mana sebuah sumber daya cadangan terletak, sehingga dapat memberikan daya listrik sementara jika sumber listrik terputus.
0 komentar: